Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusuh 22 Mei Bisa Rusak Hubungan Keluarga, Ini Tips Psikolog

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi demo yang berujung rusuh 22 Mei yang memprotes hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan presiden atau pilpres 2019 berlangsung ricuh sejak Rabu dini hari. Aksi ini berpotensi menimbulkan keretakan hubungan keluarga karena banyaknya video atau foto provokatif yang disebar melalui grup media sosial atau WhatsApp. Video dan foto tersebut bisa memancing emosi anggota grup.

Baca juga: Aksi 22 Mei, Massa Bersorban Mengendarai Motor Bergerak ke KPU

Psikolog Sani Budiantini Hermawan mengatakan, dalam situasi seperti ini, masyarakat akan mudah terpancing emosi. Itu sebabnya ia mengingatkan agar tidak mudah percaya pada apa pun yang tersebar di media sosial. Jika ingin mengetahui informasi yang benar, sebaiknya carilah narasumber yang tepercaya, misalnya pemerintah. “Pemerintah jauh lebih punya wewenang dan beritanya lebih valid,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 Mei 2019.

Dalam situasi seperti ini, kata Sani, orang mudah menyebarkan berita yang kebenarannya tidak dapat dipastikan. “Ini bisa bikin resah. Kalau ada keluarga yang terpancing, setiap anggota keluarga harusnya saling menenangkan. Jangan sampai ada perang kubu (calon presiden) 01 dan 02,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu sebabnya, ia menyarankan sebaiknya tidak menyebar berita, foto, atau video apa pun terkait aksi 22 Mei 2019 ke grup WhatsApp keluarga. Lalu, bagaimana jika sudah ada yang terlanjur menyebarnya? “Ajak anggota keluarga untuk berkomitmen menenangkan diri di grup karena kalau bicara ke satu per satu akan sulit. Ajak saudara cooling down, tidak terpancing, dan menjunjung persatuan,” kata dia.

Baca juga: 

Ayah Korban Kerusuhan 22 Mei: Kalau Begini, Siapa yang Nanggung?

Di masa tegang seperti ini, ia menyarankan setiap orang untuk berpikiran jernih dan tidak ikut-ikutan. “Ingat bahwa negara ini adalah negara hukum dan nggak mungkin brutal, harus yakin sama pemerintah bisa mengatasinya,” ujar dia. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

3 hari lalu

Memori penyimpanan WhatsApp harus rutin dibersihkan agar kinerja aplikasi tidak lemot. Ini cara bersihkan penyimpanan WhatsApp. Foto: Canva
2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.


3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

3 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

Terkadang chat dihapus karena memori penuh, namun ada riwayat chat di WhatsApp yang tiba-tiba dibutuhkan. Begini cara mengembalikannya.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

5 hari lalu

Untuk mengunci percakapan pribadi dan bersifat rahasia, Anda bisa menggunakan fitur chat lock WhatsApp. Berikut manfaat dan cara menggunakannya. Foto: Canva
WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.


Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

Untuk mengatasi notifikasi WhatsApp terlambat muncul, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.


Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

6 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

Ketahui cara pakai dua nomor WhatsApp di satu HP tanpa aplikasi tambahan untuk perangkat Android. Caranya cukup mudah dan praktis.


Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

6 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (tengah) menskors sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019. Sidang tersebut beragendakan pembacaan putusan oleh majelis hakim MK. ANTARA/Hafidz Mubarak
Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.